About Eris Riswan

InstaForex
Affiliate Program ”Get Money from your Website”

SELAMAT DATANG!!!

Minggu, 04 September 2011

Ahmad Dhani dan Replika Industri Musik Indonesia

Bandung, March 6th 2011
Barangkali setiap orang di negeri ini tidak ada yang tidak mengenal seorang Ahmad Dhani Prasetyo Manaf atau sering dipanggil dengan sebutan Ahmad Dhani. Seorang musisi handal di Indonesia. Hampir tiap hari, berita atau wajahnya selalu menghiasi media massa di Indonesia baik itu cetak ataupun elektronik. Banyak orang yang menggemarinya atau juga membencinya. Oleh karena ada saja tindakan yang dilakukannya dan menjadi suatu perhatian publik dan cenderung kontroversial.
Ahmad Dhani mengawali karirnya di dunia musik Indonesia dengan membentuk sebuah grup band yang bernama Dewa 19 pada awal tahun 90-an. Banyak karya-karya musiknya yang hingga kini masih sering diperdengarkan orang. Tetapi, bukan itu yang hendak penulis bahas dalam artikel ini, melainkan suatu standing point dari suatu contoh sebuah keberhasilan suatu industri, dalam hal ini industri musik di Indonesia. Penulis menyebutnya suatu replika yang didefinisikan sebagai sebuah reproduksi yang akurat dari suatu objek. Objek yang dipelajarinya adalah musik pada sosok seorang Ahmad Dhani.
Industri adalah suatu aktivitas ekonomi yang teorganisir yang dihubungkan dengan produksi, manufaktur, atau konstruksi dari suatu produk tertentu. Produk tertentu itu adalah musik, dan musik ini oleh Ahmad Dhani bukan hanya menjadi sekedar musik, tetapi menjadi suatu produk yang sangat digemari oleh masyarakat melalui suatu prosesnya tersendiri. Pembaca mungkin tahu, bahwa seorang Ahmad Dhani sebagai artis, entertainer, dan musisi memiliki kehidupan pribadi yang terekspose melalui media dan orang sering mengatakannya sebagai berita gossip atau rumor atau bisa juga fakta. Disadari ataupun tidak, pemberitaan dan ekspose dari media menjadi semacam “promosi” yang ampuh bagi suatu produk tertentu. Begitupun dengan apa yang dilakukan oleh seorang Ahmad Dhani menjadi “promosi” tersendiri bagi dirinya dan bagi orang-orang disekelilingnya langsung ataupun tidak langsung. Ditunjang oleh kualitas karya musiknya yang mumpuni, praktis menjadi suatu sinergi yang sangat bagus antara produk musiknya dan “promosi” yang telah disebutkan di atas.  
Langkah brillian selanjutnya yang dilakukan oleh seorang Ahmad Dhani adalah mendirikan suatu manajemen musik tersendiri yang dilabeli Republik Cinta Management (RCM). Pada era tahun 1960-an tepatnya sejak tahun 1964 penulis pernah mendengar suatu terminology  musik yang khas pada waktu itu dalam industri musik popular yaitu British Invasion ke Negara-negara Amerika Utara dengan datangnya The Beatles yang kemudian mempengaruhi industri musik amerika secara keseluruhan. Begitupun apa yang terjadi dan dilakukan oleh Ahmad Dhani merupakan suatu Invasi tersendiri pada industri musik Indonesia. Pembaca tentu banyak mendengar penyanyi dan band yang dibentuk oleh RCM ini, yang secara keseluruhan selalu mendominasi pentas panggung musik Indonesia. Suatu paket yang menyeluruh dari produk musik inilah yang kemudian menjadi replika tersendiri bagi industri musik Indonesia. Band dan penyanyi yang tergabung dalam RCM ini selalu mencetak hit, dan itulah yang selama ini menjadi tujuan dari seorang penyanyi ataupun band yang berkecimpung di dalamnya.
Terlepas dari kontroversi pribadi yang dimiliki oleh Ahmad Dhani, seorang yang pernah dekat dengannya yaitu mantan istrinya juga mendapatkan keuntungan yang lumayan ketiga grup duonya seolah “kecipratan” dari pengaruh “promosi” yang terus-menerus dari berita gossip, rumor ataupun fakta mengenai Ahmad Dhani.
Satu hal lagi yang dikelola oleh Ahmad Dhani dengan RCM nya, adalah bahwa musik yang dibentuk dan dihasilkan oleh manajemennya tersebut, terdiri dari berbagai genre. Bisa kita sebutkan pop, rock, rap, dangdut, dan lain-lain. Mungkin masih banyak fakta-fakta yang merupakan kelebihan-kelebihan dari seorang Ahmad Dhani dan RCM nya yang belum disebutkan disini, termasuk penghargaan-penghargaan musik yang disabet oleh penyanyi-penyanyi dan band-band yang dikelolanya.
Pada intinya, semua itu merupakan suatu paket produksi suatu industri dalam hal ini musik di Indonesia. Apabila insan musik Indonesia ingin meraih kesuksesan, replika dari seorang Ahmad Dhani dan RCM nya bisa ditiru atau malah dikembangkan, sehingga bisa tercipta iklim industri musik yang lebih bersaing dan berkualitas di Indonesia. Praktis apabila tercipta iklim industri seperti itu, di dalam musik Indonesia, bukan hanya pentas nasional yang menjadi prestasi kerjanya, akan tetapi pentas internasional bisa juga tercapai. Dan mungkin suatu saat nanti, penghargaan-penghargaan musik internasional seperti grammy awards dan sejenisnya, bisa dikuasai atau setidaknya musik Indonesia menjadi nominator-nominator dalam ajang-ajang penghargaan musik internasional tersebut.
Eris Riswan donasi donasi2 riswanmorison@yahoo.com donasi3 riswan.morisson@gmail.com donasi4 U4361376 donasi5 C56624823donasi6 4456367
Current Events & News Blogs - Blog Rankings

Tidak ada komentar:

Posting Komentar