About Eris Riswan

InstaForex
Affiliate Program ”Get Money from your Website”

SELAMAT DATANG!!!

Minggu, 04 September 2011

Transformasi Besar di Kawasan Timur Tengah

Tasikmalaya, March 24th 2011

Karl Polanyi dalam bukunya The Great Transformation: The Political and Social Origins of Our Time (1944), menjelaskan secara historis asal-usul perubahan (transformasi) yang besar pada bidang politik dan sosial pada zaman kita dewasa ini disebabkan oleh sistem dan kepentingan ekonomi. Dalam tulisannya itu juga, Polanyi (1944) membuat suatu tesis utama bahwa ada sebuah sistem ekonomi yang berkembang dewasa ini yang merupakan suatu anomali sejarah yaitu kapitalisme. Anggaplah penulis pada saat ini, membenarkan tesis Polanyi (1944) dan silogismenya juga benar dan valid, maka analisis dari artikel ini adalah untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini melalui konsepsi tranformasi besar yang dikemukakan oleh Polanyi (1944).
Sejak abad 19 sampai saat ini, dunia telah mengalami tiga kondisi sejarah yang begitu “alami” yaitu (1). Terbentuknya sistem internasional; (2). Bangkit dan jatuhnya ekonomi pasar; dan (3). Gejolak transformasi. Kita tidak bisa menafikan bahwa di kawasan Timur Tengah, dalam seratus tahun terakhir telah mengalami peristiwa politik dan ekonomi yang begitu menyita perhatian dunia. Seperti halnya di belahan dunia yang lain, Timur Tengah juga mengalami kondisi terbentuknya sistem internasional, sistem ekonomi pasar, dan gejolak transformasi secara sosial dan politik yang pada akhirnya membentuk negara bangsa-negara bangsa  seperti Iran, Irak, Israel, Mesir, dan lain-lain. Pada permulaan abad 20, di kawasan ini, telah terjadi banyak perubahan bentuk pemerintahan dari mulai bentuk kerajaan, emirat, republik, dan sebagainya. Oleh karena itu, suatu peristiwa politik di kawasan Timur Tengah tidak bisa dilihat secara terpisah. Apabila kita berbicara politik dan ekonomi, praktis kita akan berhadapan dengan motif kekuasaan dan juga keuntungan.
Menurut Polanyi (1944), kekuasaan lebih diutamakan dibandingkan keuntungan, meskipun keduanya saling mempengaruhi, pada akhirnya perang lah yang meletakkan hukum bagi bisnis. Begitupun apa yang terjadi di kawasan Timur Tengah, kekuasaan negara-negara yang ada di kawasan timur tengah jelas lebih diutamakan daripada bisnis dan keuntungan yang bisa didapatkan dari kondisi “perang” atau “damai” yang sebenarnya bisa diciptakan. Apapun caranya akan dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan juga merebut kekuasaan pada negara-negara timur tengah ini. Oleh karena itu, maka terbentuklah organisasi Liga Arab untuk mengawasi kekuasaan dan keuntungan yang dihadapi oleh masing-masing anggota Liga Arab tersebut.
Kapitalisme, sebagai sebuah anomali sejarah, ternyata juga masuk ke kawasan Timur Tengah ini. Ketika minyak bumi sebagai sumber daya alam dan berfungsi sebagai bahan bakar utama dalam menjalankan industri di dunia, dan ketika kawasan Timur Tengah diketahui penuh dengan sumber daya ini, maka kolonialisme yang dipengaruhi kapitalisme terjadi. Pada masa sebelum kapitalisme terbentuk, pengaturan ekonomi tertanam dalam hubungan-hubungan sosial antar Negara, ketika kapitalisme terjadi, maka hubungan-hubungan sosial didefinisikan oleh hubungan-hubungan ekonomi. Kapitalisme berkembang dari tuntutan kelas merkantilis baru, dan kemudian dari kelas borjuis kepada Negara untuk melindungi bisnis-bisnis mereka yang baru merangkak dan status sosial mereka yang masih rapuh (Polanyi, 1944). Maka ketika terjadi perang Irak-Iran tahun 1980-1988, perang Teluk pada tahun 1991, perang Irak tahun 2001, revolusi Tunisia tahun 2010, revolusi Mesir tahun 2011, dan perang saudara di Libya tahun 2011, dan yang lainnya itu merupakan tuntutan dari sistem kapitalisme yang berkembang dewasa ini di kawasan Timur Tengah. Dalam masyarakat kapitalis, pemerintah menjadi pelayan bagi kapitalisme, membantu memajukannya dengan konstitusi dan perundang-undangan yang diperlukan dan menjalankannya dengan kekuatan bersenjata. Apabila kondisi kapitalis ini tidak terjadi, maka isu seperti demokratisasi, pemerintahan oleh rakyat dan ekonomi pasar di usung oleh masyarakat negara-negara tersebut. Itu juga yang terjadi di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
Memperhatikan gejolak transformasi besar yang telah dan akan terjadi di kawasan Timur Tengah, tak lepas dari kegagalan-kegagalan sistem politik dan ekonomi yang ada dalam negara-negara di dunia termasuk negara-negara di kawasan Timur Tengah. Sampai saat ini, pola interaksi yang ada pada negara-negara di dunia, termasuk di kawasan Timur Tengah cenderung kapitalistis dan eksploitatif. Belum ada pola interaksi yang lain yang kondusif bagi kesejahteraan bersama. Bahkan sistem pemerintahan apapun yang akan dibentuk di kawasan Timur Tengah ini tidak akan bisa mewujudkan kesejahteraan bersama sepanjang sistem kapitalis masih tertanam dalam masyarakat di dunia maupun di kawasan Timur Tengah.

Pernah ada upaya dalam sejarah manusia yang merupakan suatu gerakan politik untuk merespon kebutuhan-kebutuhan situasi obyektif dan yang bukan merupakan hasil dari sebab-sebab yang serba kebetulan, yaitu gerakan fasisme. Fasisme adalah satu kemungkinan politik yang selalu tersedia, sebuah reaksi serta-merta emosional pada setiap masyarakat industri sejak dekade 1930-an. Gerakan ini juga tidak memiliki ajaran-ajaran yang lazim. Namun, ciri utama dari semua bentuk fasisme yang terorganisir adalah sifat kemunculannya yang tiba-tiba untuk kemudian menghilang kembali, lalu pecah kembali dengan kekerasan setelah masa bersembunyi yang tidak bisa dipastikan. Apabila Negara-negara di kawasan Timur Tengah berani melakukan gerakan fasisme ini, maka praktis kawasan Timur Tengah harus menjadi negara-negara industri dan menciptakan masyarakat industri yang menciptakan kondisi sistem pasar. Itulah satu-satunya faktor yang menentukan peran yang dimainkan oleh fasisme. Peristiwa yang khas dari fasisme adalah kemenangan-kemenangannya yang mudah dan menyeluruh.      
Eris Riswan donasi donasi2 riswanmorison@yahoo.com donasi3 riswan.morisson@gmail.com donasi4 U4361376 donasi5 C56624823donasi6 4456367
Current Events & News Blogs - Blog Rankings

Tidak ada komentar:

Posting Komentar